Defisit APBN kuartal I-2021 capai Rp144,2 triliun
Defisit anggaran terjadi karena tingginya belanja dibandingkan dengan pendapatan.
Kementerian Keuangan mencatat defisit APBN pada kuartal I-2021, mencapai Rp144,2 triliun atau tumbuh 89,7% dibandingkan dengan realisasi tahun lalu, yang hanya sebesar Rp76 triliun.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, defisit anggaran tersebut merupakan 0,82% dari produk domestik bruto (PDB) dan 14,3% dari target defisit sebesar Rp1.006,4 triliun.
"Defisit anggaran sebesar 0,82% dari PDB dan kalau dibandingkan bulan lalu hanya 0,6% lebih dari PDB. Jadi ini semua dalam koridor yang bisa kita kontrol dan pantau terus," katanya pada video conference APBN Kita, Kamis (22/4).
Berdasarkan data Kemenkeu, terlihat bahwa defisit anggaran terjadi karena tingginya belanja dibandingkan dengan pendapatan.
Di mana realisasi pendapatan negara pada kuartal I-2021 adalah sebesar Rp378,8 triliun atau tumbuh 0,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp376,4 triliun. Realisasi ini adalah 21,7% dari target sebesar Rp1.743,6 triliun.