Demi proyek Transpapua, TNI dan Polri tak akan mundur dari Nduga

Saat ini, masih ada sekitar 5.000 penduduk di Nduga mengungsikan diri buntut dari konflik OPM dan TNI/Polri.

Pasukan TNI bersiap untuk mengamankan wilayah Nduga dari KKB. Antara Foto

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengatakan permintaan Bupati Nduga Yairus Gwijangge untuk menarik mundur aparat keamanan baik Polri maupun TNI dari wilayah Kabupaten Nduga tidak beralasan. Pasalnya, aparat keamanan masih dibutuhkan guna memastikan keamanan di Nduga.

“Keberadaan TNI-Polri tidak dikurangi, justru tetap dipertahankan dalam rangka menjamin keamanan di Nduga. Demikian juga keberadaan TNI-Polri untuk menjamin proses pembangunan Transpapua terus berjalan,” kata Dedi saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (6/8).

Selain untuk kelangsungan proyek pembangunan Transpapua, menurut Dedi, keberadaan TNI dan Polri di Nduga untuk menjamin keamanan masyarakat dari Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB).

Lebih lanjut, Dedi menimpali pernyataan Bupati Nduga yang menyebut keberadaan TNI-Polri justru membuat resah dan membatasi aktivitas masyarakat sangat tidak beralasan. Meski demikian, Dedi membenarkan adanya lokalisasi terhadap masyarakat sekitar.

“Tidak benar pernyataan bupati tersebut, tidak mendasar. Seharusnya bupati dukung keberadaan TNI-Polri di sana, harus bersinergi untuk memberikan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat,” ucap Dedi