Dermaga barat Benoa jadi pelabuhan perikanan

Sehari-hari, sisi barat Pelabuhan Benoa digunakan sebagai lokasi berlabuh 800-an kapal yang mengangkut hasil perikanan.

Pelabuhan Benoa di Denpasar, Bali dipecah atas tiga zonasi, selatan, timur, dan barat./ Wikipedia

Kebakaran terjadi di sisi barat Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Senin (9/7) sekitar pukul 02.30 dini hari tadi. Lokasi ini sendiri biasanya digunakan untuk dermaga perikanan dan industri perikanan. Manajer SDM, Umum dan Kesisteman Pelindo III Benoa I Nengah Nariasa mengungkapkan, terdapat sekitar 800 kapal ikan yang beroperasi di dermaga sisi barat ini.

Kapal-kapal yang berlabuh di pelabuhan yang dibangun sejak 1924 ini, rutin mengekspor hasil laut ke berbagai negara, terutama ke Jepang, Amerika Serikat, dan wilayah Eropa.

Saat kejadian kebakaran, sebanyak 39 kapal tengah berlabuh di sisi barat Benoa. Menurut catatan Pusdalops BPBD Provinsi Bali, kapal-kapal tersebut teridentifikasi milik PT AKFI sebanyak lima unit. Mereka adalah Km Cilacap Jaya Karya, Km Akau Jaya Lima, Km Bmj Satu, Km Bintang Barat, dan Km Bina Sejati.

Berikutnya tujuh kapal milik PT Intimas Surya, yakni Km Hiroyosi 7, Km Permata 03, Km permata 103, Km Permata 06, Km Permata 01, Km Mutiara 28, dan Km Mutiara 10. Lalu milik PT Bandar Nelayan, Km Bandar nelayan 168, Km Bandar Nelayan 2019. Sisanya sebanyak 25 kapal belum berhasil terdata.

Api yang melahap kapal-kapal tersebut bisa dipadamkan setelah sepuluh jam pihak aparat gabungan, pemadam kebakaran, Pelindo III, dan ABK kapal berupaya menghentikannya. Tak kurang 25 mobil pemadam kebakaran, ditambah satu canon water dari kepolisian dikerahkan. Sementara empat ambulans siaga di lokasi kebakaran.