Di balik menghijaunya zona Covid-19 DKI

Apa yang menyebabkan gelombang kedua Covid-19 di DKI Jakarta mereda?

Ilustrasi kota Jakarta. Alinea.id/Firgie Saputra

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih ingat betapa mengerikannya kondisi fasilitas kesehatan di ibu kota saat gelombang kedua Covid-19 memuncak pada 16 Juli lalu. Ketika itu, rerata kasus harian positif Covid-19 berada di atas 10 ribu per hari. Total kasus aktif mencapai lebih dari 100 ribu kasus. 

Lonjakan kasus membuat fasilitas kesehatan di DKI "megap-megap". Ruang-ruang intensive care unit (ICU) dan instalasi gawat darurat (IGD) di rumah sakit rujukan Covid-19 sesak dengan pasien. Selasar rumah sakit bahkan terpaksa disulap menjadi ruang rawat pasien Covid-19. 

Enam pekan setelah situasi mengerikan itu, tepatnya pada 12 Agustus 2021, Anies muncul di akun Instagram pribadinya, @aniesbaswedan. Mengenakan baju dinas dibalut rompi berwarna biru tua, pria berusia 52 tahun itu tampak semringah. 

Alhamdulillah, kasus aktif di Jakarta per tanggal 12 Agustus telah turun di bawah angka 10.000 kasus,” kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu. 

Dalam kesempatan itu, Anies menyempatkan diri mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam penanganan pandemi di DKI. Ia juga mengapresiasi warga yang tetap patuh menjalankan protokol kesehatan hingga kini.