Di bawah Firli Bahuri, KPK takkan prioritaskan penindakan

Komisi antirasuah akan menangani korupsi dengan tiga strategi secara seimbang.

Calon pimpinan KPK, Nurul Ghufron, menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Ruang Rapat Komisi III DPR, Jakarta, Rabu (11/9/2019). Foto Antara/Aditya Pradana Putra

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nurul Ghufron, mengklaim, banyaknya penindakan terhadap koruptor tidak menjamin Indonesia bersih praktik lancung. Justru disebut bakal semakin marak.

"Penindakan banyak yang ditangkap bukan berarti sukses Indonesia bersih dari koruptor. Sebaliknya, itu artinya koruptornya banyak. Bisa jadi itu artinya pencegahannya tidak sukses," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (22/8).

Karenanya, komisioner KPK jilid V menargetkan Indonesia bersih dari praktik rasuah dengan tiga strategi. Pertama, melalukan penindakan agar menimbulkan efek jera.

Kedua, pencegahan sebagai menangkal korupsi. Terakhir, pendidikan dan kampanye untuk menyadarkan jiwa supaya tidak melakukan rasuah.

"Tiga metode tersebut akan kami laksanakan secara seimbang, tidak ada fokus ke salah satunya," terang Ghufron.