Dicecar data penerima vaksin, Menkes: Data base dalam negeri carut marut

Budi mengingatkan, bila ada penerima yang tidak terdata dapat mendaftarkan secara manual ke call center 119.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat memberikan keterangan pers/Foto dok. Setkab

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dicecar oleh anggota Komisi IX DPR RI soal basis data (data base) penerima vaksinasi Covid-19. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaku, data dari dinas kependudukan dan catatan sipil (dukcapil) serta BPJS Kesehatan akan menjadi basis data.

"Basisnya Dukcapil, digabungkan dengan data kesehatannya BPJS Kesehatan, kemudian kami re-confirm balik dengan datanya dari DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) Kemensos," kata Budi saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, yang disirakan secara virtual, dan dipantau dari Jakarta, Rabu (13/1).

Dia mengaku, pendataan dengan mekanisme tersebut masih memiliki kekurangan. Pasalnya, data base dalam negeri dinilai carut marut.

"Kalau saya ditanya, pak apakah datanya ideal? Saya jawab, enggak. Di Indonesia ini susah dapat data yang ideal. Tetapi kami mesti ambil satu titik awal yang dipakai. Nah, titik awalnya adalah gabungan dari dukcapil, kami cross dengan data BPJS Kesehatan, kami cross lagi dengan datanya Kemensos," tutur dia.

Budi mengatakan, bila ada penerima yang tidak terdata dapat mendaftarkan secara manual ke call center 119. Dengan demikian, dia menilai, akan terjadi penambahan data.