Dinkes Jakarta diminta waspadai DBD

Kasus DBD meningkat signifikan saat musim hujan.

Nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah dengue (DBD). Pixabay

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta diminta juga fokus menangani demam berdarah dengue (DBD), selain pandemi coronavirus baru (Covid-19). Pangkalnya, kasus melonjak pada musim hujan.

"Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI saat ini sedang fokus pada penanganan virus corona. Karena itu, alangkah baiknya Dinas Kesehatan (Dinkes) juga harus waspada pada DBD," kata Ketua Komisi E DPRD Jakarta, Iman Satria, saat dihubungi, Jumat (17/4).

Dirinya mengungkapkan, Komisi E telah mendorong Dinkes melakukan sejumlah upaya pencegahan, pemberantasan sarung nyamuk (PSN) dan pengasapan (fogging), misalnya.

Saat rapat virtual, Dinkes pun disarankan menggencarkan peran juru pemantau jentik (jumantik). "Mereka harus rajin mengontrol ke rumah-rumah untuk pemetaan wilayah-wilayah," imbuh dia.

Berdasarkan data Dinkes, terjadi 971 kasus DPD sepanjang trisemester I 2020 di Jakarta. Terdapat 276 pada Januari, 600 kasus di Februari, dan Maret 95 kasus.