Disentil Menteri Basuki, Anies berkilah 

Normalisasi Kali Ciliwung baru setengah, sisanya jadi lokasi paling parah tergenang air.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai melakukan pantauan udara banjir Jakarta bersama Kepala BNPB Doni Monardo dan Gubernur DKI Anies Baswedan, Rabu (1/1). Alinea.id/Ayu Mumpuni

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan normalisasi Kali Ciliwung yang belum rampung, menjadi salah satu penyebab parahnya banjir yang terjadi di Jakarta. Namun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membantah hal ini. 

Dari hasil pantauan udara yang dilakukan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama Kepala BNPB Doni Monardo, dan Gubernur DKI Anies Baswedan Rabu (1/2), diketahui banjir paling parah terjadi di sepanjang hilir kali Ciliwung. Dari 33 km kali Ciliwung, hanya 16 km yang sudah dilakukan normalisasi oleh Pemprov DKI Jakarta. 

“Kalau di lokasi yang sudah dilakukan normalisasi aman, tapi yang belum dilakukan normalisasi itu tergenang,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai memantau lokasi banjir di Jakarta, Rabu (1/1).

Selain lokasi tersebut, terdapat sembilan titik banjir paling parah di Jakarta. Sembilan daerah itu adalah Cipinang Melayu, Kali Angke, Kelapa Gading, Grogol, Kali Pesanggrahan, Kali Ciliwung, Kebon Jeruk, Kampung Melayu, dan Manggarai.

Basuki pun meminta kepada Pemprov DKI Jakarta agar menjalankan program normalisasi hingga ujung Kali Ciliwung. Selain itu, ia juga meminta pembangunan banjir kanal dan normalisasi Kali Pesanggrahan dapat dilakukan dengan baik untuk mengatasi banjir.