DLHK belum ketahui penyebab banjir Lebak

Pemprov Banten belum meneliti penyebab bencana banjir Lebak.

Perbaikan jaringan listrik di Kampung Jaha, Banjar Irigasi, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Kamis (9/1)/Foto Antara

Sudah 25 hari bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak, Banten berlalu. Namun, hingga saat ini Pemerintah Provinsi Banten belum meneliti penyebab terjadi bencana banjir yang terjadi di awal tahun 2020 tersebut.

Dinas Lingkungam Hidup dan Kehutanan (DLHK) Cabang Lebak-Tangerang baru melakukan pemotretan udara terhadap titik longsor di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), di wilayah Lebak yang menerjang enam kecamatan itu.

"Kita baru melihat titik-titiknya saja, belum sampai (meneliti), nanti itu ada tim tersendiri lah. Tim dari provinsi nanti gabungan, ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) nya, kita (LHK) nya," kata Kepala Dinas LHK Cabang Lebak-Tangerang, Fiva Zabreno, Sabtu (25/1).

Mereka baru memetakan titik longsor dan banjir bandang menggunakan GPS untuk dilakukan penanaman pohon, sekaligus rehabilitasi lokasi terdampak bencana alam.

"Kemarin kita sudah mengambil titik melalui GPS, mengambil titik-titik yang akan kita kerjakan. Jadi ada enam kecamatan lokasi paska bencana ini, nanti kita akan ada tindakan penanaman disini, penanaman di lereng-lereng yang dianggap berbahaya untuk longsor," ujarnya.