DPR prioritaskan Pansus Jiwasraya ketimbang Asabri

DPR menerima masukan dari masyarakat untuk membentuk Pansus Jiwasraya dan Asabri.

Anggota Komisi VI DPR Fraksi Gerindra Andre Rosiade saat diwawancara wartawan. Foto Antara.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menilai pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Asabri dinilai belum dibutuhkan karena masih fokus untuk membentuk Pansus Jiwasraya.

"Saya pikir satu-satu dulu. Saya pikir ini baru Jiwasraya nanti kami tuntaskan, kemudian baru Asabri," ujar Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (13/1).

Dasco menilai ihwal dugaan korupsi di PT Asabri masih perlu dipelajari terlebih dahulu. Alasannya, karena semua itu masih berupa dugaan, berbeda dengan kasus Jiwasraya.

Dikatakan Dasco, kasus Jiwasraya sudah terbukti adanya. Banyak masyarakat atau nasabah yang mengalami kerugian imbas dari penyelewengan dalam perusahaan BUMN itu.

"Kalau saya pribadi sebagai pimpinan DPR Bidang Koordinasi Ekonomi dan Keuangan, saya pikir, kami pantas kemudian membentuk suatu pansus untuk menelusuri uangnya lari ke mana saja dan kemudian apakah ada yang bisa diselamatkan? Lalu, solusinya bagaimana, karena melibatkan uang masyarakat banyak?" ujar Dasco.