DPR: Shadow organization Nadiem merendahkan SDM Kemendikbud Ristek

Keberadaan shadow organization pertama kali disebutkan Nadiem Makarim dalam sebuah forum di Markas PBB.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim. Dokumentasi Kemendikbud Ristek

Wakil Ketua Komisi X DPR, Abdul Fikri Faqih, menilai, organisasi bayangan (shadow organization) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) merendahkan sumber daya manusia (SDM) internal.

Dalam sebuah forum di Markas PBB, Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim, menyinggung tentang shadow organization di kementeriannya. Katanya, tim tersebut bukan vendor untuk instansi, melainkan memiliki posisi setara dengan direktur jenderal (dirjen).

"Frasa/term shadow organization dalam penjelasan Nadiem di forum tersebut sangat berlebihan dan merendahkan SDM yang ada di Kemendikbud," ucapnya dalam keterangan tertulis. Ada sekitar product manager, software engineer, dan data scientist yang bekerja sebagai shadow organization Kemendikbud Ristek.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini pun mendorong Inspektorat Kemendikbud Ristek mengaudit sejauh mana sistem kerja dan peran shadow organization, terutama dalam penggunaan dan pertanggungjawaban anggaran. Apalagi, posisinya setara eselon I.

"Dalam konteks akselerasi transformasi teknologi dalam dunia pendidikan, Komisi X dalam posisi selalu mendukung. Hanya saja perlu roadmap yang jelas karena kebijakan pendidikan menyangkut masa depan bangsa. Penggunaan teknologi adalah tools daya dukungnya," tuturnya.