Dua lokasi ibu kota baru di bawah ancaman bencana ekologis

Pemerintah harus melakukan pengawasan ketat dalam mengelola tata ruang di ibu kota baru.

Pengendara melintas di dekat Masjid Agung Al Ikhlas di Kabupaten Penajam Passer Utara, Kalimantan Timur, Senin (26/8)./ Antara Foto

Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan lokasi ibu kota baru Republik Indonesia pada Senin (26/8) siang. Ibu kota baru pengganti Jakarta berada di dua kabupaten di Kalimantan Timur. 

“Berdasarkan riset tiga tahun, lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur,” kata Jokowi di Istana Negara.

Jokowi menyebut lima alasan dipilihnya lokasi ibu kota di kedua kabupaten tersebut. Pertama, kedua wilayah itu memiliki risiko bencana alam paling kecil. Potensi banjir, gempa bumi, tsunami, dan kebakaran hutan, relatif rendah terjadi di kedua kabupaten itu. 

Di samping itu, lokasi kedua kabupaten itu berada strategis di tengah-tengah wilayah geografis Indonesia. Jarak rata-rata Kalimantan Timur ke seluruh provinsi di Indonesia adalah 893 km.

Alasan ketiga, kedua kabupaten berada di dekat perkotaan yang sudah berkembang, yaitu Balikpapan dan Samarinda. Keempat, dua kabupaten terpilih memiliki daya dukung infrastruktur yang sudah relatif lengkap.