Duduk perkara pengusiran Ratna Sarumpaet di posko KM Sinar Bangun

Cekcok berujung pengusiran Ratna Sarumpaet terjadi di posko tim pencarian KM Sinar Bangun, Simalungun hari ini.

Ratna Sarumpaet./ Antarafoto

Usai diumumkan pencarian korban kecelakaan kapal KM Sinar Bangun akan disetop pada Selasa (3/7), sejumlah protes deras mengalir. Salah satu suara sumbang datang dari seniman cum aktivis asal Tapanuli Utara, Ratna Sarumpaet. Meski mengkritik kebijakan Menteri Maritim Luhut Binsar Pandjaitan soal penghentian pencarian, Ratna justru diusir oleh salah satu keluarga korban di posko tim pencarian KM Sinar Bangun, Pelabuhan Tigaras, Simalungun.

Pengusiran itu bermula dari cekcok antara ibu Atiqah Hasiholan tersebut dengan Luhut. Dalam video yang diunggah di Youtube oleh akun Togi Sihombing, Ratna tampak gusar lantaran proses pencarian dihentikan.

"Mau minta sama Pak Luhut ya. Ini (pencarian korban KM Sinar Bangun) enggak boleh dihentikan," ujar Ratna. Tak lama, ia merangsek memaksa masuk untuk menyampaikan langsung pada Luhut. Spontan, polisi pun menghentikan usaha Ratna dan memintanya untuk bersabar.

Tak terima, Ratna makin muntap, "Ini persoalan kemanusiaan. Bukan persoalan kalian. Ini persoalan Tapanuli. Jangan ada yang berani menghentikan sebelum semua mayat diangkat. Semua mayat diangkat baru boleh berhenti," pekik Ratna, membuat situasi hari itu, Selasa (2/7) kian riuh.

Merespons kritik Ratna, salah satu perwakilan korban berbaju gelap meminta ia untuk tenang, "Ibu, saya lebih paham Danau Toba. Jangan disalahkan pemerintah lah. Masyarakat juga yang salah. Jangan salahkan pemerintah. Masyarakat juga ada salahnya, tidak membersihkan.Tidak ada kebersihan," ujarnya.