Elite politik harus mengawali rekonsiliasi

Pascapilpres para elite mesti menarasikan kedamaian, agar masyarakat tidak bertindak di luar hukum

Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kedua kiri) dan Ma'ruf Amin (kiri) serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) dan Sandiaga Uno (kanan) bersiap mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4)./AntaraFoto

Pertarungan Pilpres 2019 yang berjalan sangat sengit membuat masyarakat terpolarisasi, sehingga dikhawatirkan memicu gesekan di masyarakat.

Untuk mencegah hal itu tak terjadi, peneliti politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin, mendorong agar para elite yang bertarung untuk melakukan rekonsiliasi agar masyarakat tak terpecah pasca Pilpres 2019.

"Pascapilpres yang harus dilakukan elite, yaitu rekonsiliasi. Jadi rekonsiliasi merupakan suatu keniscayaan. Elite yang saling serang, pendukung yang terpolarisasi harus diselesaikan dan dituntaskan dengan rekonsiliasi," katanya kepada Alinea.id Kamis (18/4).

Pascapilpres para elite mesti menarasikan kedamaian, agar masyarakat tidak bertindak di luar hukum. "Elite-elite kita harus menebar kedamaian," katanya.

Ujang pun meminta kepada masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh elite yang kerap memprovokasi. Hal itu hanya akan membuat masyarakat di adu domba. "Demi kepentingan elite tersebut. Masyarakat jangan mengikuti elite yang salah jalan. Jangan mengikuti elite yang melakukan provokasi. Jangan mendengar dan mengikuti elite yang suka menghasut. Tapi ikutilah elite-elite yang menebar kesejukan, kebaikan, dan persaudaraan. Jangan mau diadu domba. Jangan mau dikorbankan hanya untuk kepentingan politik sesaat para elite," katanya.