Ada embargo vaksin, Menkes khawatir pengaruhi program vaksinasi

Khususnya, bagi vaksin Covid-19 yang diimpor dari negara-negara pemberlaku embargo tersebut.

Sejumlah vaksin tiba di Indonesia, Kamis (25/3/2021). Foto Amiri Newsroom, Infopublik, DJIKP, Kominfo

Total penyuntikan vaksin Covid-19 dalam program vaksinasi pemerintah telah tembus 10 juta hari ini. Kecepatan penyuntikan vaksin Covid-19 di Indonesia disebut hampir 500.000 suntikan per hari. Namun, kecepatan penyuntikan vaksin Covid-19 pada Maret dan April 2021, ini akan disesuaikan dengan ketersediaan vaksin Covid-19.

“Yang mana ketersediaan vaksin 15 juta per bulan kita sudah sesuai dengan kecepatan penyuntikannya. Ada catatan ke bapak Presiden (Joko Widodo), karena memang terjadi lonjakan kasus di beberapa negara termasuk di India, sehingga mulai terjadi embargo (pelarangan perniagaan dan perdagangan dengan sebuah negara),” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual, Jumat (26/3).

Kebijakan embargo kemungkinan dapat mengganggu kedatangan vaksin Covid-19. Juga bakal berdampak pada ketersediaan vaksin Covid-19 beberapa bulan ke depan. Khususnya, bagi vaksin Covid-19 yang diimpor dari negara-negara pemberlaku embargo tersebut. Imbasnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) perlu berhati-hati dalam mengatur laju penyuntikan agar tidak terjadi kekosongan vaksin Covid-19.

Diketahui, stok vaksin Covid-19 yang masuk ke Indonesia bukan dari Inggris, tetapi Korea Selatan dan India. Selain Sinovac China, Indonesia juga mengimpor vaksin Covid-19 Pfizer dari Jerman dan Novavax dari Amerika Serikat.

Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan, sebanyak 16 juta dosis vaksin Covid-19 produksi Sinovac China, tiba di Indonesia dalam bentuk bahan baku atau bulk. Kedatangan tahap ketujuh di Bandar Udara Soekarno Hatta Tangerang Banten ini, menambah ketersediaan vaksin Covid-19 di Indonesia.