Erupsi Gunung Api Ili Lewotolok, 4.628 orang mengungsi

BPBD melaporkan tidak ada korban akibat erupsi yang terjadi Minggu (29/11)

Gunung api Ili Lewotolok yang berada di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, erupsi pada Minggu (29/11), pukul 09.45 waktu setempat. Foto Humas BNPB

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Lembata mencatat per Senin (30/11) pukul 13.00 WIB, sebanyak 4.628 orang mengungsi pascaerupsi Gunung api Ili Lewotolok.

Di mana warga Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dievakuasi di tujuh titik pengungsian. Sebaran pos pengungsian terbesar di kantor bupati lama, sebanyak 3.672 orang. Disusul kemudian, Kantor BKD PSDM 338 orang, Tapolangu 287 orang, Aula Ankara 148 orang, Kelurahan Lewoleba Tengah 140 orang, lapangan Harnus 28 orang, dan Desa Baopana 15 orang.  

“BPBD melaporkan tidak ada korban akibat erupsi yang terjadi Minggu (29/11),” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan tertulis, Senin (30/11).

Saat terjadi erupsi, BPBD Lembata segera melakukan evakuasi warga dan BPBD Provinsi NTT membantu pemerintah daerah (Pemda) dengan membentuk pos komando upaya penanganan darurat. Selain evakuasi, penanganan darurat juga berupa penanganan warga yang mengungsi, pelayanan kesehatan, bantuan dapur umum, dan penyediaan air bersih. 

Berdasarkan kajian cepat di lapangan, tenda pengungsian, penyediaan air dan sanitasi, kebutuhan bayi dan balita, masker, selimut, alas tidur dan terpal, serta personel pendampingan anak-anak merupakan penanganan darurat paling mendesak. Pemda mengupayakan penerapan protokol kesehatan dalam penanganan pengungsian dengan menggunakan alat pelindung diri, seperti masker.