Faisal Basri: Praktik jual vaksin tindakan biadab

"Di Komisi IX DPR belum pernah mendengar ataupun dilapori akan ada istilah vaksin gotong royong individual, apalagi beli."

Ilustrasi. Pixabay

Nurani pemerintah dinilai sudah hilang. Pangkalnya, pemerintah melalui Kimia Farma mulai membuka vaksinasi gontong royong individu berbayar mulai Senin (12/7).

Ekonom senior Faisal Basri menilai, kebijakan penjualan vaksin tersebut dengan sebutan biadab dan mendesak pemerintah segera mengambil tindakan dengan melarangnya.

"Pasokan vaksin masih terbatas. Praktik jualan vaksin adalah tindakan biadab. Pemerintah harus melarangnya, apalagi yang jualan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)," tulis Faisal Basri di Twitter melalui akun @FaisalBasri, Minggu (11/7).

Tak hanya Faisal Basri yang geram. Wakil Ketua Ketua Komisi IX DPR, Nihayatul Wafiroh, terkejut mendengar adanya vaksin Covid-19 berbayar untuk memperluas vaksinasi Covid-19 yang akan diluncurkan PT Kimia Farma.

"Beli? Hah? Sumpah don't ask me about that (jangan tanya saya tentang itu)," cuit politikus perempuan PKB itu di akun Twitter-nya @ninikwafiroh, Minggu (11/7).