Firli dikritik, KPK anggap bentuk cinta ICW

Komisi antirasuah sesumbar, terus memaksimalkan upaya mitigasi dan pemberantasan praktik lancung.

Ketua KPK, Firli Bahuri, menyampaikan konferensi pers di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (27/12/2019). Foto Antara/M. Risyal Hidayat

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menganggap, kritik 100 hari kepemimpinan Firli Bahuri dan komisioner lain oleh Indonesian Corruption Watch (ICW) merupakan bentuk cinta terhadap upaya membumihanguskan rasuah.

"Kritik, saran, dan masukan yang disampaikan oleh pihak mana pun, termasuk dari ICW, tentu KPK terima. Sebagai perbaikan kerja-kerja mendatang," kata Pelaksana Tugas (Plt) Juru bicara Bidang Penindakan KPK, Ali Fikri, Selasa (24/3).

Dia mengklaim, komisi antirasuah memaksimalkan upaya pencegahan dan pemberantasan praktik lancung. Pun melibatkan aparat penegak hukum lainnya. "Agar negeri yang kita cintai bersama ini, terbebas dari korupsi," ucapnya.

Bertepatan dengan momen 100 hari Firli cs memimpin KPK, ICW melayangkan kritik. Lantaran banyak kebijakan yang menimbulkan kontroversi publik.

Terdapat tujuh catatan lembaga sipil itu. Pertama, gagal menangkap empat tersangka yang berstatus buron. Kedua, penyampaian informasi kepada publik taktransparan.