Pengacara FPI sebut Komnas HAM tak beradab soal suara tertawa

Enam Laskar FPI tertawa-tawa karena senang dapat menyelamatkan Rizieq Shihab.

Tim investigasi Komnas HAM memeriksa sebuah mobil yang berkaitan dengan kasus penembakan Laskar FPI di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/12/2020)/Foto Alinea/Ayu Mumpuni.

Pengacara Front Pembela Islam (FPI) Hariadi Nasution menyebut Ahmad Taufan Damanik semakin memperlihatkan sikap unethical conduct alias tidak beradab sebagai Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Pasalnya, Ahmad Taufan Damanik sempat menyatakan Laskar FPI 'tertawa' ketika terlibat bentrok dengan aparat kepolisian dalam insiden di rest area KM 50 Tol Jakarta-Cikampek.

Komnas HAM, kata dia, semestinya menjamin pemenuhan HAM di Indonesia dengan menjaga kredibilitas dan independensinya. Menurutnya, Ahmad Taufan Damanik membangun narasi subjektif dan berat sebelah.

“Sehingga KOMNAS HAM RI dibawa oleh Sdr. Ahmad Taufan Damanik yang seharusnya menjadi National Human Rights Defenders berubah menjadi National Defenders for Human Rights Perpetrators,” ujar Hariadi dalam keterangan tertulis, Selasa (19/1).

Pernyataan tertawa-tawa, jelas Hariadi, mengkonstrusikan secara negatif hingga justifikasi untuk menghalalkan pembunuhan secara sistematis terhadap warga sipil. Padahal, klaim dia, adegan tertawa-tawa tersebut hanya sebagian kecil dari serangkaian peristiwa pelanggaran HAM.

Menurutnya, enam Laskar FPI tertawa-tawa karena senang dapat menyelamatkan Muhammad Rizieq Shihab dan keluarganya dari gangguan orang tidak dikenal (OTK). Ekspresi tertawa-tawa, kata dia, merupakan campuran rasa heran karena tidakan gila dan lucu dari OTK.