Ganjil genap dorong masyarakat pilih transportasi umum

Pilihan menggunakan Transjakarta dan Commuter Line meningkat berdasarkan data Litbang Kemenhub.

Meski pilihan masyarakat ke moda transportasi umum meningkat namun tingkat kemacetan belum turun./Antara Foto

Penerapan sistem ganjil genap di sejumlah ruas jalan protokol DKI Jakarta membuat masyarakat beralih ke moda transportasi umum. Data Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Perhubungan menunjukkan sebanyak 38% pengguna kendaraan pribadi kini beralih menggunakan angkutan umum, sejak aturan tersebut diberlakukan. 

Ketua Badan Litbang Kemenhub Sugihardjo menjelaskan, sebanyak 20% masyarakat ibu kota telah beralih menggunakan Transjakarta. Kemudian sebesar 18% memilih KRL Commuter Line.

Meski ada lonjakan penggunaan transportasi umum, Sugihardjo mengaku tidak menjamin bahwa aturan ganjil-genap ini bisa mengurangi kemacetan, apabila diterapkan secara permanen di Jakarta.

"Apabila peraturan ganjil-genap itu jadi permanen, tidak akan efektif karena orang bisa membeli kendaraan lagi walaupun itu bekas atau murah. Pokoknya nanti masyarakat bisa memiliki kendaraan ada ganjil dan genap," terang Sugiharto pada Sabtu (3/11) di Lembang. 

Persoalan juga bisa timbul dari sisi penegakkan hukum di lapangan berkaca pada sejumlah negara yang telah memberlakukan aturan tersebut. Makanya, harus dicari dan digali lagi perumusan untuk mengurangi kemacetan yang siftanya sepanjang masa, bukan hanya sementara.