Gobel minta Kemendag bedakan mafia dan penimbun pangan

Mafia pangan sengaja diciptakan dan menyebabkan kelangkaan minyak goreng.

Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel. Foto: dpr.go.id.

Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel meminta Kementerian Perdagangan dapat membedakan mafia dan penimbun pangan. Menurutnya Kemendag harus bisa membedakan mana yang menimbun dan mana yang menyimpan minyak goreng.

"Kalau misal pemerintah menyebut ada mafia pangan itu saya enggak tahu mana yang dimaksud. Jangan sampai  penimbunan juga termasuk penyimpanan, yang penyimpanan itu disebut penimbunan," kata Rahmat di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/3).

"Kalau pabrik itu membutuhkan minyak goreng sebagai bahan baku itu namanya penimbunan. Nah, kita harus meluruskan semua pengertian-pengertian dari pada penyimpanan dan penimbunan," sambungnya.

Menurut politikus Partai Nasdem ini, mafia pangan sengaja diciptakan dan menyebabkan kelangkaan minyak goreng. Justru, kata dia, yang ada sekarang adalah para pengusaha yang ingin mengambil keuntungan dari kelangkaan tersebut.

"Kalau mafia pangan itu memang dari awal sengaja diciptakan. Nah, yang ada sekarang itu para pengusaha ingin mengambil manfaat dari apa? Dari celah yang memungkin kan mereka untuk mendapatkan keuntungan," ujarnya