Gunung Anak Krakatau tidak memasuki fase mematikan

Letusan Gunung Anak Krakatau menyebabkan strombolian atau lava pijar dari magma di dalam gunung keluar.

Petugas memeriksa data rekam seismograf pemantau aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) di Pos Pengamatan GAK Pasauran, Serang, Banten, Selasa (25/12)./Antara Foto

Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral Kementerian (ESDM) membantah wacana yang menyebut jika kondisi Gunung Anak Krakatau kini telah memasuki fase mematikan.

"Tidak benar masuk dalam fase mematikan," ujar Sekretaris Badan Geologi Kementerian ESDM Antonius Ratdomopurbo di Kantor ESDM, Jakarta Pusat, Kamis (27/12).

Pernyataan tersebut merupakan balasan atas pendapat ahli vulkanologi asal California bernama Jess Phoenix yang menyimpulkan Gunung Anak Krakatau sudah masuk fase mematikan setelah ia melihat gambar-gambar erupsi dan menganalisis lini masa erupsinya.

Antonius menjelaskan Gunung Krakatau bisa mematikan jika dipandang dari sudut lain tapi tidak seperti yang dijelaskan oleh Jess Phoenix.

"Kalau ada orang yang naik ke Gunung Anak Krakatau saat level siaga begini, baru bisa dikatakan mematikan," selorohnya.