Hadapi Covid-19, Indonesia jalin kerja sama dengan 120 pihak

Diplomasi diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan jangka pendek dan panjang, termasuk penguatan health security dan kemandirian kesehatan.

Ilustrasi. Pixabay

Indonesia telah menjalin kerja sama dengan 120 pihak dalam menghadapi pandemi coronavirus baru (Covid-19). Mereka terdiri dari 11 negara, 12 organisasi internasional, dan 97 lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Kerja sama tersebut, sambung Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, merupakan bagian dari diplomasi Indonesia dalam upaya membantu pemerintah mengatasi pandemi.

"Diplomasi Indonesia tidak saja diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan jangka pendek, namun juga untuk kepentingan jangka panjang yang lebih strategis, termasuk penguatan health security dan kemandirian kesehatan nasional," sebutnya dalam pengarahan media secara virtual, Kamis (22/10).

Pada awal pandemi, Retno mengatakan, diplomasi difokuskan membantu pemenuhan kebutuhan alat diagnosis dan terapi, antara lain kerja sama produksi bersama untuk melancarkan rantai pasok alat pelindung diri (APD) dan jubah operasi.

"Khusus mengenai APD, para diplomat Indonesia juga mengawal langsung sertifikasi bahan baku APD buatan Indonesia, sehingga memperoleh sertifikasi ISO 16603 dan ISO 16604," jelasnya.