Haji yang meninggal dominan karena penyakit jantung

Jemaah haji Indonesia didominasi oleh mereka yang risiko tinggi karena faktor usia dan penyakit.

ilustrasi. Istimewa

Jemaah haji meninggal masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah Indonesia. Hingga Minggu (17/7) tercatat 58 orang meninggal dengan penyebab kematian terbanyak penyakit jantung. Jemaah haji wafat didominasi jenis kelamin laki laki.

"Yang meninggal lebih banyak dari kelompok umur di bawah 60 tahun," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji, Budi Sylvana, dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, Senin (18/7).

Menurut Budi, ada tiga faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan jemaah haji. Pertama, adanya ancaman suhu dan kelembaban di Arab Saudi. Sementara ancaman kedua adalah adanya aktivitas yang berlebihan.

Faktor berikutnya adanya kerentanan kesehatan jemaah haji. Jemaah haji Indonesia didominasi oleh mereka yang risiko tinggi karena faktor usia dan penyakit. Selain itu juga ada kekambuhan penyakit yang dipicu oleh kelelahan dan kondisi fisik yang menurun.

Faktor ketiga adalah kapasitas tenaga kesehatan, antisipasi, dan respons petugas kesehatan terhadap permasalahan kesehatan jemaah. "Dengan berbagai cara, angka kematian bisa kita kendalikan, walaupun jemaah lansia, walaupun jemaah punya komorbid, tapi bisa kita kendalikan," kata Budi.