Hanya 1.200 orang yang bisa naik ke Borobudur setiap harinya

Tiket reguler tetap diberlakukan, hanya saja, pengunjung tidak bisa naik ke atas Candi Borobudur.

Ilustrasi / Shutterstock.

Pengunjung yang membayar tarif khusus untuk naik ke Candi Borobudur akan mendapat sejumlah fasilitas. Pengunjung akan mendapat alas kaki dan didampingi pemandu wisata (guide) yang disiapkan khusus bersertifikat kompetensi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta sertifikat hospitality dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Tarif khusus ini akan diterapkan sejalan dengan pembatasan kuota pengunjung yang bisa naik ke Candi Borobudur. Pembatasan kuota ini ditujukan untuk melestarikan Candi Borobudur..

Rencananya, jumlah pengunjung yang bisa naik ke candi dibatasi 1.200 orang per hari. Kemudian, tarif khusus yang akan ditetapkan sebesar Rp750.000 untuk wisatawan nusantara.

Lalu, untuk wisatawan mancanegara US$100 dan untuk pelajar (grup study tour sekolah/bukan individu) Rp5.000 per orang.

“Harapan kita memang Borobudur ini sebuah destinasi wisata tapi lebih dari sekedar destinasi wisata. Borobudur ini adalah peradaban kita dan juga merupakan peninggalan dari kelestarian budaya kita, juga dari nenek moyang kita, dan juga kita bisa ikut memastikan bahwa Borobudur adalah wisata yang ramah lingkungan,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno dalam konferensi pers mingguan Kemenparekraf, Senin (6/6).