"Harga BBM naik, listrik naik, BPJS Kesehatan juga naik..."

Peserta aksi Mujahid 212 menilai pemerintahan sekarang tidak mampu memberi kesejahteraan pada seluruh lapisan masyarakat.

Sejumlah massa yang tergabung dalam aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI bergerak dari Bundaran Hotel Indonesia dan Jalan MH Thamrin menuju Istana Negara, Jakarta Pusat, sejak pukul 08.00 WIB pagi tadi. Alinea.id/Nanda Aria

Peserta Aksi Mujahid 212 Selamatkan Negeri membawa poster dengan berbagai tulisan. Tagar #RinduPemimpinJujurdanAdil menjadi salah satu poster aksi yang dibawa oleh para peserta. Poster berukuran 2x1 meter tersebut dipegang oleh tiga orang peserta. 

Ulih, salah seorang demonstran yang memegang poster tersebut mengatakan pesan dari poster itu jelas, mereka menginginkan pemimpin yang dirindukan umat dan kebijakannya dinilai baik. "Sebab kami yang di bawah ini sangat merasakan hasil dari kebijakan pemerintah yang sekarang, contohnya soal kriminalisasi ulama," katanya di Bundaran Bank Indonesia (BI),  Jakarta, Sabtu (28/9).

Dari segi kebijakan, pemerintahan sekarang dinilai tidak mampu memberi kesejahteraan pada seluruh lapisan masyarakat. Utamanya kalangan menengah ke bawah. Didorong oleh kenaikan harga sejumlah barang dan jasa.

"Harga BBM naik, listrik naik, terus yang terbaru juga BPJS Kesehatan naik. Belum lagi barang pokok juga mengalami kenaikan harga," ujarnya.

Untuk itu, lanjutnya, berbeda dengan mahasiswa yang beberapa hari belakangan melakukan aksi demonstrasi menuntut pencabutan UU KPK dan RUU KUHP, dia bersama teman-temannya menawarkan solusi yang menurutnya lebih baik, yakni hukum Islam.