Hasil investigasi jatuhnya 2 pesawat Super Tucano buat perbaiki prosedur

Hingga hasil investigasi diumumkan, TNI AU memastikan untuk sementara tidak bakal mempergunakan Super Tucano.

Pesawat EMB-314 Super Tucano. Foto TNI AU

Kabar duka datang dari TNI pada Kamis (16/11). Empat perwira terbaik TNI AU gugur dalam misi Profisiensi Formation Flight dengan rute penerbangan Lanud Abd Saleh-local area-Lanud Abdul Saleh dengan mempergunakan dua pesawat EMB 314 Super Tucano dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang.

Pesawat EMB 314 Super Tucano ini, tinggal landas dari Lanud Abdul Saleh pada pukul 10.51 WIB. Kemudian lost contact terjadi pada pukul 11.18 WIB, di mana terdengar bunyi ELT (Emergency Locator Transmitter) dari kedua pesawat dari waktu berbeda. 

Pesawat Super Tucano TT-3111 diawaki Letkol Pnb Sandhra Gunawan dan Kolonel Adm Widiono. Sedangkan Super Tucano TT-3103 diawaki oleh Mayor Pnb Yuda Anggara Seta dan Kolonel Pnb Subhan. Kedua pesawat itu, mengalami accident di daerah Watugede, Keduwung, Pasuruan.

Kapuspen TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati dalam keterangan resminya yang dipantau online pada Jumat (17/11), menegaskan, kalau dua pesawat yang jatuh, masih layak dan baru berusia sembilan tahun. Begitu juga dengan kondisi dua pilot dan dua kru di belakang pilot telah dinyatakan sehat dan tidak ada gangguan sedikit pun.

Selain dua pesawat yang mengalami kecelakaan itu, sebenarnya masih ada dua pesawat lainnya yang ikut dalam misi tersebut. Tetapi, dua pesawat lainnya berhasil naik dan keluar dari awan dan akhirnya selamat.