Helmy Yahya dipecat, karyawan TVRI harap Jokowi turun tangan

Dewas LPP TVRI dinilai tidak pernah melihat capaian direksi.

Direktur Utama LPP TVRI nonaktif Helmy Yahya menunjukkan surat pemberhentian dari jabatannya oleh Dewan Pengawas LPP TVRI saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Jumat (17/1)/Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso

Ratusan karyawan LPP TVRI menyampaikan mosi tidak percaya kepada Dewan Pengawas (Dewas) LPP TVRI sebagai reaksi atas mencopotan Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI, Helmy Yahya. 

Salah satu perwakilan LPP TVRI pusat, Agil Samal menyatakan sebanyak 4000 karyawan TVRI menilai tindakan Dewas terhadap Helmy subjektif dan semena-mena.

Dijelaskan Agil, ratusan karyawan yang menyampaikan mosi tidak percaya terhadap Dewas TVRI tidak hanya dari pusat, namun juga melibatkan karyawan TVRI daerah.

"Ada dari stasiun TVRI Papua, dari Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, NTT, dari Riau, NTB, dan Sumatera Barat," ujar Agil dalam konfrensi pers di restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (17/1).

Dewas LPP TVRI, sambung Agil, tidak pernah melihat capaian direksi TVRI, utamanya pada era kepemimpinan Helmy, yang mampu mengangkat harkat dan martabat TVRI sehingga layak ditonton.