Imunogenisitas vaksin Sinovac 97,96%, BPOM harap kematian lansia berkurang

BPOM telah memberi persetujuan penggunaan vaksin Sinovac untuk lansia.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM Penny K Lukito/Foto dok. BNPB

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan persetujuan penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) vaksin Covid-19 buatan Sinovac, China, untuk lanjut usia (lansia).

Berdasarkan hasil uji klinis fase I dan II di China yang melibatkan sekitar 400 lansia menunjukkan imunogenisitas (kemampuan dalam memicu respons imun dari tubuh manusia) sebesar 97,96% setelah 28 hari pemberian dosis kedua. Dari segi keamanan, tidak ditemukan efek samping serius.

Sementara itu, uji klinis fase III di Brasil melibatkan sekitar 600 lansia juga menunjukkan vaksin Covid-19 Sinovac aman tanpa ada laporan efek samping serius. Efek samping yang umum terjadi tergolong ringan, seperti nyeri, mual, demam, bengkak, kemerahan pada kulit, hingga sakit kepala.

Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito mengingatkan, lansia tergolong kelompok rentan dengan kecenderungan memiliki komorbid (penyakit penyerta).

Ia meminta perlu mitigasi risiko dan kecermatan dalam proses screening sebelum diputuskan untuk disuntik vaksin Covid-19 ini. Jika ada kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), maka penyelenggara program vaksinasi harus sudah siap siaga.