Ini alasan Ar-Rayah dianggap bendera HTI

HTI memakai bendera Ar-Rayah untuk kepentingan syiar dakwah Islam.

Bendera Ar-Rayah./commons.wikimedia.org

Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menegaskan kalau bendera yang dibakar oleh oknum anggota Banser NU Garut di Lapangan Limbangan, Garut, bukanlah bendera HTI. HTI menyebut yang dibakar itu merupakan bendera Rasullah SAW, yang disebut Ar-Rayah. HTI mengaku tak punya bendera.

“Sekali lagi menegaskan bahwa yang dibakar itu adalah Ar-Rayah. Bukan bendera Hizbuz tahrir. Hizbuz Tahrir tidak punya bendera, yang ada logo atau lambang. Lambang dan logonya bisa diperiksa di dokumen HTI,” kata eks juru bicara HTI, Ismail Yusanto, dalam acara Diskusi Tabloid Media Umat di hotel Gren Alia Cikini, Kamis (25/10).

Ismail menjelaskan, selama ini HTI memang memakai bendera Ar-Rayah untuk kepentingan syiar dakwah Islam. Inilah mengapa banyak orang yang sering mengasosiasikan bendera Ar-Rayah sebagai lambang HTI.

Selain itu, Ismail juga menolak dalil-dalil yang dijadikan alasan untuk melegitimasi pembakaran bendera Ar-Rayah di Garut. Menurutnya, hal tersebut tidak pas karena dalil tersebut punya konteks yang berbeda.

“Itu adalah dalil untuk Al-Quran. Dulu Khalifah Usman RA membakar potongan-potongan tulisan mushaf Al-Quran yang salah, yang keliru, yang sudah digantikan dengan mushaf resmi. Nah, yang dibakar itu yang itu. Terus membakarnya penuh hormat. Ini kan enggak, dengan jingkrak-jingkrak dan nyanyi-nyanyi,” ujar Ismail.