Izinkan EUA vaksin Sinovac, BPOM: Efek samping dari ringan-berat

Efek samping vaksin Covid-19 tidak berbahaya dan bisa segera pulih kembali.

Petugas kesehatan menunjukan vaksin saat simulasi uji klinis vaksin Covid-19 di FK Unpad, Bandung, Jabar, Kamis (6/8/2020). Foto Antara/M. Agung Rajasa

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan persetujuan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) kepada vaksin Covid-19 buatan Sinovac, China. Selama uji klinis, vaksin ini menimbulkan beberapa efek samping dengan kategori ringan hingga sedang.

"Secara keseluruhan menunjukkan vaksin Covid-19 aman dengan kejadian efek samping yang ditimbulkan ringan hingga sedang, yaitu efek samping berupa nyeri, iritasi, pembengkakan, serta efek samping sistemik berupa nyeri otot, fatigue (kelelahan), dan demam," kata Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito dalam konferensi pers virtual, Senin (11/1).

Untuk efek samping kategori berat, vaksin Covid-19 ini dapat menyebabkan sakit kepala, gangguan kulit, hingga diare. Namun, frekuensi efek samping berat disebut hanya terjadi sebesar 0,1-1%. 

Selanjutnya, efek samping vaksin Covid-19 tidak berbahaya dan bisa segera pulih kembali. "Secara keseluruhan, kejadian efek samping ini juga dialami pada subjek yang mendapatkan placebo," tutur Penny.

Efikasi (tingkat kemanjuran) vaksin Covid-19 ini disebut 65,3%. Angka efikasi 65,3% terbilang cukup baik dan dapat menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia.