Jaksa menyayangkan sikap satpam Komplek Polri Duren Tiga

Jaksa mengatakan, rambut cepak bukan identitas yang dimiliki oleh polisi sendiri.

Anggota Brimob dan Provos lakukan penjagaan di rumah Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8). Aliea.id/Immanuel Christian.

Jaksa menyayangkan sikap Satpam Komplek Polri Duren Tiga Abdul Zapar yang percaya begitu saja terhadap dua orang polisi tidak berseragam. Apalagi Zapar juga tidak meminta identitas kedua orang tersebut.

Jaksa mengatakan, rambut cepak bukan identitas yang dimiliki oleh polisi sendiri. Banyak orang yang memakai model rambut tersebut karena selera dan tidak menunjukkan profesi sebagai anggota polisi.

"Engga pakai mungkin. Harus jelaslah identitas yang masuk itu siapa. Banyak orang  perawakan cepak-cepak itu belum tentu polisi kan," ujar jaksa merespons pernyataan Zapar, dalam persidangan perintangan penyidikan pembunuhan berencana Brigadir Yosua atau Brigadir J, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (27/10).

Zapar mengatakan, kedua orang itu mengahalanginya ketika hendak melapor ke Ketua RT 05 RW 01, Irjen (Purn) Seno Sukarto. Dirinya hendak melapor soal pergantian CCTV oleh Terdakwa Irfan cs. 

Namun, ketika keluar dari pos, dirinya dicegat oleh dua orang yang tidak dikenalnya dan mengaku sebagai polisi. Bagi Zapar, gerak-gerik dan logat polisi sudah dikenalnya dari kedua orang itu.