Jaringan telekomunikasi sendiri biar tidak disadap

JAM Nasional sangat diperlukan agar seluruh frekuensi di Indonesia bisa terkoordinasi ke dalam satu pusat jaringan nasional.

Menko Polhukam Mahfud MD menyampaikan orasi ilmiah saat wisuda Universitas Islam Kadiri di Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (21/12). Foto Antara/Prasetia Fauzani/ama.

Pemerintah menyiapkan Jaringan Aman Mandiri (JAM) Nasional untuk melindungi keamanan negara. 

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menerangkan, pemerintah masih menggunakan jaringan komersial hingga kini. Padahal jaringan tersebut rentan mengganggu aktivitas pemerintahan dan masyarakat.

"Jika mempergunakan jaringan komersial ketika perusahaan itu macet, kita ikut macet. Dengan itu pun, kita bisa disadap, bisa kena operasi intelijen. Maka itu, mau bikin yang mandiri. Apapun namanya nanti," kata Mahfud di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (30/12).

JAM Nasional sangat diperlukan agar seluruh frekuensi di Indonesia bisa terkoordinasi ke dalam satu pusat jaringan nasional. Hal tersebut, juga baik untuk keamanan dan pertahanan negara. JAM Nasional juga dapat menjaga dan mencegah terjadinya penyelundupan. Sehingga JAM Nasional pada prinsipnya dapat juga membantu mengembangkan perekonomian.

"Kita bisa sering kebobolan kalau tidak pakai mandiri. Mandiri itu artinya dikelola sendiri secara terpusat dengan memiliki password. Kalau istilah sedehana itu milik sendiri juga. Tidak bisa dimasukan orang lain," ujar dia.