Jerit peternak telur: Kami sekarat, ini bulan ke delapan

Harga telur di peternak yang turun dan biaya produksi tinggi, mengakibatkan peternak gulung tikar.

Ilustrasi peternak telur. Foto Pixabay.

Belasan lelaki menurunkan spanduk besar yang dipasang di perlimaan di Desa Kedawung, Kecamatan Nglegok, Blitar, Jawa Timur. Ada yang memegang bambu penegak, sebagian mencopot spanduk, dan ada yang mengatur lalu-lintas. Sejumlah anggota Polri dan TNI menyaksikan penurunan itu.

Spanduk ini dipasang oleh peternak telur mandiri atau peternak rakyat yang tergabung Paguyuban Peternak Rakyat Indonesia atau PPRN Nglegok Raya, Senin (14/2) lalu. Baru sehari, Selasa (15/2) esok harinya, para peternak dipanggil ke Kantor Desa Kedawung, Kecamatan Nglegok.

Selain kepala desa dan perwakilan peternak, hadir pula aparat Kepolisian Sektor dan Koramil Nglegok. Dalam pertemuan itu, peternak diminta menurunkan spanduk. Selama pertemuan, peternak merekam dan menayangkan situasi secara live. Lewat siaran live itulah peternak lain menyimak.

Setelah adu argumen, terang Yesi Yuni, akhirnya peternak meluluskan permintaan itu. Makanya, kata pengurus PPRN Kabupaten Blitar itu, spanduk yang baru terpasang sehari tersebut akhirnya diturunkan. Peternak dijanjikan bahwa aspirasi mereka akan ditindaklanjuti.