Jokowi diminta utamakan kalangan profesional

Mayoritas penghuni kabinet Jokowi yang anyar diprediksi bakal berasal dari kalangan elite politik.

Sejumlah menteri kabinet kerja bersiap mengikuti rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (16/5). /Antara Foto

Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti memprediksi mayoritas penghuni kabinet Joko Widodo (Jokowi) yang baru bakal berasal dari kalangan politikus. Menurut Ray, Jokowi bakal kesulitan memilih pembantu dari kalangan profesional lantaran diusung koalisi parpol yang gemuk di Pilpres 2019. 

"Jadi, kabinet (2019-2024) akan banyak diisi oleh wajah-wajah dari wakil partai politik. Ya, meskipun mereka adalah orang yang profesional di bidangnya masing-masing," ujar Ray saat dihubungi Alinea.id di Jakarta, Selasa (21/5). 

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah mengumumkan hasil rekapitulasi suara Pilpres 2019. Dari rekap KPU, pasangan Jokowi-Ma'ruf meraup sekitar 86 juta suara atau 55,5% dari total suara sah. Jika tidak ada gugatan ke Mahkamah Konstitusi, Jokowi-Ma'ruf bakal ditetapkan sebagai calon terpilih dalam tiga hari. 

Pada kontestasi elektoral kali ini, Jokowi diusung 8 parpol, yakni PDI-Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasdem, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). 

Melihat komposisi seperti itu, menurut Ray, Jokowi harus bijaksana membagi jatah kursi kabinet ke parpol pengusung. Pasalnya, kinerja pemerintah dinilai bisa melempem jika para pembantu Jokowi dominan berasal dari kalangan politikus.