Jumlah keluarga hilang akibat kapal tenggelam capai 189 orang

BMKG menyebut telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrim seputar Sumatra Utara, sebelum musibah.

Petugas gabungan menunggu kapal SAR yang membawa kantong berisi jenazah korban KM Sinar Bangun yang tenggelam, bersandar di Pelabuhan Tigaras, Simalungun, Sumatra Utara, Rabu (20/6) / Antara Foto

Kapal kayu KM Sinar Bangun tenggelam sekitar satu mil dari dermaga Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (18/6) sekitar pukul 17.30 WIB.

Kapal tersebut berangkat dari Dermaga Simanindo, Kabupaten Samosir menuju Pelabuahan Tigaras, Kabupaten Simalungun. Kapal itu dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun.

Laporan yang diterima, sebelum tiba di Dermaga Tigaras, tiba-tiba KM Sinar Bangun mengalami oleng akibat pengaruh cuaca buruk berupa angin kencang dan ombak cukup besar. Kapal akhirnya tenggelam, sedangkan penumpang panik dan banyak yang melompat ke perairan Danau Toba untuk menyelamatkan diri

Informasi semula menyebut kapal itu mengangkut sekitar 80 penumpang. Namun, Kepolisian Daerah Sumatra Utara mengatakan jumlah anggota keluarga hilang yang dilaporkan masyarakat, terus bertambah banyak.

Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan di Medan, Rabu (20/6), mengatakan data jumlah kehilangan keluarga di Posko Simanindo, Kabupaten Samosir tercatat 189 orang. Sebelumnya, data jumlah kehilangan keluarga tercatat 105 orang.