Kaltim belum berencana terapkan new normal

Khawatir kasus impor saat pelonggaran, salah satunya.

Personel Polresta Pekanbaru (kanan) mengenakan helm pendeteksi suhu badan saat patroli di pusat perbelanjaan Mal SKA di Kota Pekanbaru, Riau, Senin (1/6/2020). Foto Antara/FB Anggoro

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) memastikan takkan menerapkan normal baru (new normal) saat pandemi coronavirus anyar (Covid-19). Pertimbangannya, cemas terjadi kasus impor dari daerah sekitar meski kura mulai menurun.

"Kami rasa masih perlu ada pengetatan di pintu-pintu masuk. Hal penting guna mencegah kasus-kasus impor. Ini perlu diwaspadai semua pihak," ucap Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Andi Muhammad Ishak, Senin (1/6).

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim itu mengingatkan, pandemi masih terus mengancam hingga kini. Bahayanya pun harus menjadi atensi seluruh pihak.

Pengetatan pintu-pintu masuk, sambung dia, merupakan kewaspadaan dan kehati-hatian agar Kaltim yang sudah stabil tetap terjaga, bahkan kembali normal. Karenanya, pengawasan optimal agar mesti dilakukan, sehinga tidak terjadi kasus ataupun klaster baru dari daerah lain.

"Kita masih fokus pada penanganan kasus-kasus dalam daerah. Kecepatan melakukan tracing, screening (penapisan), bahkan karantina, terus kita lakukan guna meminimalisir penyebaran sekaligus memutus rantai penularan," jelasnya.