Buktikan 'potong kepala', Kapolri copot tujuh kepala satuan wilayah

Pencopotan itu dilakukan atas komitmen Kapolri melakukan pembenahan internal Polri untuk jauh lebih baik.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit. Dokumentasi Polri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuktikan omongannya bahwa 'ikan busuk dimulai dari kepala'. Sigit mencopot tujuh kepala satuan wilayah (Kasatwil) atas adanya pelanggaran yang dilakukan jajarannya itu selama memimpin kesatuan.

Pencopotan itu dilakukan atas komitmen Sigit membenahi internal Polri agar jauh lebih baik. Sebagaimana diberitakan, Sigit memastikan akan 'potong kepala' agar Polri semakin dicintai dan menjadi apa yang diharapkan oleh masyarakat.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Argo Yuwono menyatakan, komitmen Kapolri dilakukan demi terwujudnya Polri Presisi, yakni Polri yang Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan. Program ini yang 'dijual' Sigit saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan di DPR. 

Langkah mutasi terhadap tujuh Kasatwil adalah wujud program itu. "Ya ini tentunya sebagaimana komitmen dan pernyataan Pak Kapolri, soal 'ikan busuk mulai dari kepala'. Kalau pimpinannya bermasalah, maka bawahannya akan bermasalah juga serta semangat dari konsep Presisi," kata Argo dalam keterangan tertulis, Selasa (2/11).

Menurut Argo, seluruh personel Polri harus memiliki jiwa kepemimpinan yang mengayomi dan melayani masyarakat. Selain itu, seluruh anggota harus bekerja dengan sangat baik serta menjadikan pelayanan masyarakat sebagai prioritas.