Kasus air keras, keluarga Novel tutup tahun dengan pesimis

Sejak awal kasus ini terjadi, kerluarga Novel Baswedan pesimistis akan terungkap.

Kapolda Metro Jaya saat menunjukkan sketsa terduga penyiram air keras. (foto: Akbar N/Antara)

Selasa 11 April, menjadi momen yang tak bisa dilupakan bagi Novel Baswedan serta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kala itu, usai salat subuh, ia disiram air keras oleh pria misterius. Akibatnya, kelopak mata kiri bagian bawah Novel bengkak dan berwarna kebiruan. Tak hanya itu, ia juga mengalami bengkak di dahi kiri karena terbentur pohon saat mencari pertolongan.

Sempat dirawat di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, penyidik senior KPK itu pun dirujuk ke RS khusus mata di Jakarta Eye Center sebelum akhirnya dipindahkan ke Singapura untuk dilakukan penanganan lanjutan sejak 12 April. Tim dokter yang merawat Novel kemudian menanamkan jaringan kulit pipi bagian dalam ke kulit mata kanan. Selain itu, mata kiri suami Rina Emilda itu ditanami jaringan gusi dalam operasi tahap pertama Agustus lalu.

Namun, itu saja belum cukup. Novel masih akan dijadwalkan untuk menjalani operasi lanjutan, khususnya untuk mata kirinya.

Selama berkiprah di KPK, Novel dikenal kerap menangani sejumlah kasus besar. Bahkan, tak jarang nama-nama tenar terseret dalam perkara yang digarap mantan Kasat Reskrim Polresta Bengkulu itu. 2004 silam misalnya, ia menyidik kasus suap cek pelawat yang melibatkan Deputi Senior Bank Indonesia, Miranda Goeltom. Di perkara itu, muncul nama Nunun Nurbaetie, yang merupakan istri mantan Wakapolri, Komjen (Purn) Adang Daradjatun.

Selanjutnya, kasus lain yang tak kalah fenomenal ialah korupsi proyek simulator SIM Korlantas Polri yang menyeret Irjen Djoko Susilo, Kakorlantas Polri pada 2012. Setahun berselang, pengungkapan yang juga besar ialah kasus suap yang menyeret nama Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar. Terkahir, korupsi e-KTP yang masih berlangsung hingga kini.