Kasus Amien Rais, Jurnalis diminta bijak menulis berita

Jurnalis diminta untuk menulis berita secara bijak agar tidak terulang adanya kontroversi seperti yang terjadi pada pernyataan Amien Rais.

Jurnalis diminta bijak menulis berita. / Robi Ardianto

Jurnalis diminta untuk menulis berita secara bijak agar tidak terulang adanya kontroversi seperti yang terjadi pada pernyataan Amien Rais

Politisi senior, Amien Rais beberapa waktu lalu, Jumat (13/4) pagi, memberikan tausiah setelah mengikuti Gerakan Indonesia Salat Subuh Berjemaah di Masjid Baiturahman, Mampang  Jakarta. 

Hanya saja, tausiah yang diberikan tokoh reformasi tersebut menimbulkan polemik. Karena Amien mendikotomikan partai-partai politik di Indonesia jadi dua kutub yakni partai setan dan partai Allah.

Hingga kemudian, berita tersebut tersiar dan menjadi pemberitaan di media masa, yang semakin membuat gaduh politik menjelang perhelatan pesta demokrasi Indonesia.

Anggota Dewan Pers Jimmy Silalahi mengatakan khutbah keagamaan merupakan ranah yang sifatnya privasi, sehingga sudah selayaknya media massa dan pers tidak mengutip khotbah keagamaan dari pemuka agama.