Kejar KKB, Polri: Tak ada bom yang dijatuhkan dari helikopter

Helikopter yang digunakan adalah untuk mengevakuasi korban selamat dan meninggal dunia.

Prajurit TNI bersiap menaiki helikopter menuju Nduga di Wamena, Papua, Rabu (5/12/2018). Aparat gabungan terus berusaha mengatasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang diduga telah menewaskan 31 karyawan PT Istika Karya saat melakukan pengerjaan jalur Trans Papua di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. ANTARA FOTO

Tim gabungan dari TNI dan Polri terus melakukan pengejaran terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) pascainsiden pembantaian kepada sejumlah pekerja PT Istaka Karya. Untuk mengejar kelompok tersebut, kepolisian membantah menggunakan bom dengan menjatuhkannya dari helikopter.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal, menampik kabar adanya penggunaan bom untuk menangkap para KKB. Hal tersebut disampaikannya mengklarifikasi kabar yang beredar soal penggunaan bom dengan helikopter oleh pasukan gabungan.

“Tidak ada serangan udara atau pengeboman yang dilakukan petugas di Kabupaten Nduga. Adapun helikopter yang digunakan adalah untuk mengevakuasi korban selamat dan meninggal dunia yang ditemukan,” kata Ahmad Mustofa Kamal melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta pada Senin, (10/12).

Ahmad menegaskan, penanganan terhadap KKB dilakukan tim gabungan secara profesional. Bahkan, kata Ahmad, proses evakuasi korban yang dilakukan saat ini mendapat dukungan dan bantuan dari masyarakat setempat.

Sementara Kepala BIro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengatakan tak mudah bagi tim gabungan dalam mengejar KKB. Terdapat sejumlah kendala yang dihadapi. Itu antara lain cuaca dan letak geografis wilayah di Kabupaten Nduga, Papua.