Kemendikbud diminta menyediakan skema belajar alternatif

Penerapan kebijakan new normal, khusus sektor pendidikan sejatinya masih harus didetailkan kembali.

Seorang ibu mendampingi anaknya belajar dengan metode dalam jaringan atau secara online karena belajar di sekolah ditiadakan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Pekanbaru, Riau, bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional, Sabtu (2/5/2020). Foto Antara/FB Anggoro/hp.

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tidak terburu-buru membuka kembali sekolah sebagai tempat kegiatan belajar mengajar (KBM) di tengah pandemi Covid-19.

Dasco menegaskan, penerapan kebijakan kenormalan baru atau new normal, khusus sektor pendidikan, sejatinya masih harus didetailkan kembali. Hal itu karena menyangkut berbagai aspek, salah satunya aspek keamanan anak-anak.

"Saya mendapatkan banyak pertanyaan dan keluhan terkait hal ini. Tentu agak sulit bagi sekolah untuk bisa menggaransi anak-anak terbebas dari penularan virus di sekolah. Yang ada akan menjadi masalah baru ketika ada salah satu murid yang terinfeksi," papar dia dalam keterangan tertulis, Selasa (2/6).

Wakil Ketua Umum DPP Gerindra itu khawatir, sekolah akan diliburkan kembali dan berpotensi mendapat tuntutan hukum dari orang tua, lantaran anak-anak mereka terinfeksi virus. Hal ini tentunya akan mencoreng pemerintah. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, belum ada tanda-tanda kapan vaksin ditemukan.

"Saya ingin Kementerian Pendidikan bekerja sama dengan Kementerian Kominfo untuk membuat jaringan khusus pendidikan. Interaksi sekolah tetap berlangsung seperti biasa tetapi jarak jauh," ujar Dasco.