Kemenhub paparkan adaptasi transportasi di tengah Covid-19

Masyarakat harus berkontribusi agar langkah-langkah adaptasi tersebut efektif dalam mengekang penyebaran virus.

Foto aerial sejumlah kendaraan melintas di Tol Pondok Pinang-TMII dan Simpang Susun Antasari di Jakarta Selatan, Indonesia, Sabtu (16/5), di tengah penyebaran pandemik Covid-19. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan RI Umiyatun Hayati Triastuti memaparkan sejumlah langkah strategis terkait adaptasi "new normal" dalam transportasi di tengah pandemik Covid-19.

Menurut Umiyatun, "new normal" terkait transportasi mencakup penerapan protokol kesehatan sebagai bagian dari regulasi Standar Pelayanan Minimal (SPM), peningkatan standar keselamatan pergerakan orang, serta didorong oleh kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi peraturan pemerintah.

Dia menambahkan, langkah-langkah adaptasi terkait transportasi tersebut dibutuhkan untuk mengekang penyebaran coronavirus jenis baru.

"Pemerintah pusat perlu mengoordinasikan seluruh perangkat keamanan guna pengamanan akses keluar-masuk wilayah zona merah atau daerah dengan konsentrasi kasus infeksi yang tinggi," jelas Umiyatun dalam webinar 'Pengelolaan Transportasi dalam Pengendalian Penyebaran Covid-19' pada Sabtu (16/5).

Selain itu, dia menyebut bahwa pemerintah pusat juga perlu bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menyusun strategi pemberian stimulus bagi transportasi umum yang masih beroperasi secara terbatas di wilayah-wilayah tertentu.