Kemenkes: 35% penerima vaksin berpeluang terinfeksi Covid-19

Vaksinasi bukan solusi utama keluar dari pandemi Covid-19.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi saat memberikan keterangan pers. Foto Tim Komunikasi Publik Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengingatkan, penerima vaksinasi masih berpeluang terinfeksi Covid-19. Pasalnya, vaksinasi bukan solusi utama keluar dari pandemi.

"(Vaksinasi) risiko perlindungannya kan 65%, masih 35% kemungkinan kita tertular tetapi kita tidak menjadi penyakit yang berat. Jadi, penularannya masih memungkinkan," tutur Nadia, dalam webinar Alinea Forum bertajuk "Peta Jalan Menuju Herd Immunity," Rabu (17/3).

Sementara Direktur Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Profesor Amin Soebandrio juga menyampaikan, seseorang yang telah mendapat dosis pertama vaksin masih berpotensi terinfeksi Covid-19. Pasalnya, bisa jadi orang tersebut tengah menjalani masa inkubasi saat divaksin.

"Masa inkubasi sendiri bisa berlangsung 14 hari, ada yang 27 hari. Jadi kita lihat ada kemungkinan mereka yang sudah menerima vaksinasi kedua kemudian dia terinfeksi, dia sedang masa inkubasi," tuturnya.

Terlebih, kata Amin, respons imun tubuh terhadal dosis pertama vaksin masib terbilang rendah. Sebab, dosis pertama vaksin hanya untuk memantik imun terhadap adanya vaksin.