Kementan ungkap tantangan pengendalian PMK

Kementerian Pertanian sebut pengendalian PMK membutuhkan waktu yang lama.

Ilustrasi sapi. Foto: unsplash.com.

Pemerintah terus melakukan upaya penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di tengah merebaknya wabah yang menyerang hewan ternak. Direktur Kesehatan Hewan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) Nuryani Zainuddin menilai, ada beberapa faktor yang membuat pengendalian PMK jadi sulit.

Salah satu perhatian adalah virus PMK yang menular dengan cepat. Selain itu, PMK juga dapat menular ke spesies selain hewan ternak dan memiliki serotipe yang bervariasi.

"Mengapa pengendalian PMK sulit? Karena PMK ini sangat infeksius dan menyerang multispesies. Jadi tidak hanya ternak, tetapi juga satwa liar berkuku belah," kata Nuryani dalam diskusi bertajuk Mewaspadai PMK pada Hewan terhadap Kesehatan Manusia yang digelar FNM Society secara daring, Minggu (26/6).

Nuryani menyebut, pengendalian PMK membutuhkan waktu yang lama dan intens. Hal ini dikhawatirkan dapat menurunkan motivasi peternak atau stakeholder di daerah untuk menjaga produktivitas hewan ternak.

Faktor lain yang turut dikemukakan Nuryani adalah terkait vaksin. Pihaknya menyebut, perlindungan vaksin PMK memiliki jangka waktu yang cenderung pendek.