Kenangan dari keluarga korban Lion Air yang ditinggalkan

Tiga hari sebelum meninggal, salah satu dari korban kerap mengganti bajunya dan menggunakan baju serba hitam.

Keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 berpelukan di RS Polri di Jakarta./Antara Foto

Idariana punya asa, suatu hari nanti ia dapat berjabat tangan dengan Presiden Joko Widodo dalam satu kesempatan. Asa Idariana memang terwujud, ia bisa bersalaman langsung dengan Presiden. Sayang, pertemuan dengan Presiden meski dalam kondisi duka. 

Idariana adalah orang tua sekaligus nenek dari satu keluarga yang menjadi korban Lion Air JT-610 ini. Anak, menantu dan dua cucunya menjadi korban dari jatuhnya pesawat berlambang singa ini. Kata Idariana, keluarganya menumpang di pesawat karena menghadiri pesta pernikahan keluarga. 

Ia pun tidak menyangka pada akhirnya pertemuan dengan Presiden Joko Widodo dalam rangka menunggu kedatangan jenazah keluarganya. Berada di RS Polri, Idariana bersama sang suami berangkat dari Bangka untuk menyerahakan data antemortem dan menunggu proses identifikasi jenazah. 

"Sepupu saya telepon memberitahu. Saya rasanya langsung panas, tidak kuat berdiri lagi," ucapnya.

Duka lain datang dari Dwi Ratna yang ayahnya menjadi korban dari pesawat Syahbandar Pangkalpinang. Ia berangkat dari Purwakarta setelah mendapat kabar dari rekan kerja bersama sang putri.