Kereta rel listrik, moda transportasi andalan yang harus berbenah

Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menduga, kecelakaan KRL di Kebon Pedes disebabkan tak terpenuhinya standar operasional.

Dua rangkaian gerbong KRL Commuter Line memasuki Stasiun Cilebut, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/3). /Antara Foto.

Pada 10 Maret 2019, kereta rel listrik (KRL) Commuter Line jurusan Jatinegara-Bogor mengalami kecelakaan di daerah Kebon Pedes, Tanah Sereal, Bogor, Jawa Barat. Meski tak ada korban jiwa, tetapi kecelakaan ini membuat sebagian masyarakat menjadi waswas. Terutama mereka yang setia menggunakan transportasi umum ini.

Rasa cemas pun dirasakan seorang pengguna jasa KRL Nur Hasanah. Warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini, setidaknya sebulan sekali mengunjungi saudaranya di Bogor.

“Memprihatinkan ya. Soalnya KRL itu kan penumpangnya lebih banyak dibanding kendaraan lain. Mudah-mudahan sih enggak ada kecelakaan lagi,” kata Nur saat berbincang dengan reporter Alinea.id, Selasa (12/3).

Berbeda dengan Nur, seorang pengguna KRL lainnya Abi Yudha mengaku tak terlalu khawatir. Warga Bogor ini, rutin Senin hingga Jumat berangkat menuju Jakarta untuk bekerja. Ia pun mengatakan pelayanan yang diberikan pengelola KRL cukup baik. Ia masih menganggap wajar peristiwa tergulingnya KRL di Kebon Pedes.

“Itu masih wajar, mungkin karena ada error,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (12/3).