Kerusuhan Kanjuruhan tewaskan 127 orang, Polisi paparkan kronologinya

Dilaporkan, sebanyak 127 orang tewas dalam kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu malam (1/10). 

Kerusuhan Kanjuruhan tewaskan 127 orang, Arema siap bertanggung jawab. Foto tangkapan layar Twitter @mhmmd_faizall

Kerusuhan di dunia sepakbola Indonesia kembali menelan korban jiwa. Sedikitnya, 127 orang tewas dalam kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu malam (1/10). Jumlah korban ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah sepakbola Indonesia.

"Dalam kejadian tersebut meninggal 127 orang, 2 di antaranya anggota Polri," kata Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta di Malang, Minggu (2/10).

Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta di Malang, Minggu (2/10) menerangkan bahwa dari seluruh korban tewas, 34 meninggal di rumah sakit, sedang sebagian besar tewas di stadion. Selain itu, sebanyak 13 mobil juga dirusak. Sebanyak 10 kendaraan milik kepolisian, dan sisanya kendaraan pribadi. 

Menurut Nico kerusuhan terjadi terkait proses pertandingan antara Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang. Penonton yang merupakan pendukung Arema kecewa karena dalam laga itu, tim kesayangan mereka kalah 2-3.

Suporter tidak puas dengan hasil tersebut. Dan sebagian mulai menginvasi lapangan untuk menemui ofisial tim Arema. Awalnya hanya beberapa yang masuk, namun kemudian massa turun ke lapangan sehingga polisi melakukan pengamanan agar suporter tidak mengejar para pemain. Aparat sampai menembakkan gas air mata untuk mengatasi situasi. Hal itu menurut Nico dilakukan karena massa sudah anarkistis dan menyerang petugas.