Ketua uji klinis vaksin Sinovac di Indonesia meninggal dunia

"Dia adalah lead scientist dan ketua dari puluhan uji klinis yang dilakukan Bio Farma, termasuk uji klinis vaksin Covid-19."

Ketua uji klinis vaksin Sinovac di Indonesia sekaligus ilmuwan PT Bio Farma (Persero), Novilia Sjafri Bachtiar. Dokumentasi Bio Farma

Ketua ilmuwan uji coba vaksin Sinovac di Indonesia, Novilia Sjafri Bachtiar, meninggal karena dugaan Covid-19 pada hari Rabu (7/8). Seorang pejabat PT Bio Farma (Persero) mengatakan, prosesi pemakaman almarhumah menerapkan protokol.

Meninggalnya Novilia saat kasus kematian harian Covid-19 mencapai rekor tertinggi di Indonesia, salah satu negara yang paling banyak menggunakan CoronaVax, vaksin produksi Sinovac.

Menteri BUMN, Erick Thohir, turut menyampaikan dukacita melalui Instagramnya. Namun, tidak memberikan penjelasan penyebab kematian Novilia.

"Dia adalah lead scientist dan ketua dari puluhan uji klinis yang dilakukan Bio Farma, termasuk uji klinis vaksin Covid-19 yang bekerja sama dengan Sinovac," katanya. "Sudah diproduksi dan disuntikkan ke puluhan juta orang di Indonesia, sebagai bagian dari upaya kita untuk bebas dari pandemi Covid-19 ini."

Bio Farma tidak segera merespons saat dikonfirmasi tentang meninggalnya Novilia, yang meninggal di awal usia lima puluhan. Infeksi dan kematian petugas kesehatan di Indonesia yang telah divaksin Sinovac menambah pertanyaan tentang efektivitasnya dalam mencegah rawat inap dan kematian.