Klarifikasi Guru yang dituduh rekam video ancaman Jokowi

Agnes Kusumahandari, Guru asal Sukabumi mengaku khawatir atas tuduhan dari warganet.

Guru asal Sukabumi yang dituding melakukan perekaman video ancaman ke Jokowi melakukan klarifikasi./ilustrasi Pexels

Guru SDN Citamiang 1 Kota Sukabumi Agnes Kusumahandari mengaku ketakutan. Ia dituduh warganet sebagai bagian dari video yang mengancam Presiden Joko Widodo saat sedang berdemo di Kantor Bawaslu, Jakarta. Agnes khawatir menjadi sasaran kemarahan warganet akibat fotonya dicatut sebagai wanita perekam video.

"Saya terkejut, foto saya menjadi viral dan dituduh sebagai wanita yang merekam ujaran ancaman yang dilakukan seorang pemuda saat unjuk rasa di depan Kantor Bawaslu Pusat di Jakarta. Karena saat kejadian atau pada Jumat (10/5) saya berada di Sukabumi untuk mengajar dan dibuktikan pada saat itu saya berbelanja di pasar modern Sukabumi dan struk pembayaran masih ada," kata Agnes di Sukabumi pada Senin (13/5).

Agnes memastikan wanita yang ada di video tersebut bukan dirinya. Ia menjelaskan, pada saat ada unjuk rasa di Bawaslu itu dirinya masuk sekolah seperti biasa untuk mengajar anak didiknya. 

Pada hari itu ia pulang mengajar sekitar pukul 14.00 WIB. Ia melanjutkan berbelanja di salah satu pasar modern di Kota Sukabumi.

Saat ini, warga Perumahan Babakan Permai, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi mengaku merasa tertekan. Sebab di media sosial sedang ramai membicarakan dirinya sebagai perekam video pelaku berinisial HS. HS yang mengancam akan memenggal Presiden Jokowi telah ditangkap polisi.